0

18 months and still counting..

Alhamdulillah.. Perjalanan 18 bulan yang cukup banyak sukanya, walaupun tetap ada dukanya, dan akan terus seperti itu.. Semoga Allah selalu memberikan kebarokahan dan kasih sayangnya untuk aku dan mas Hafid, agar bisa selalu menjadi pasangan suami istri yang rukun dan berbahagia, serta kelak bisa membangun keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah, segera dikaruniai keturunan yang sholeh sholehah.. Aamiin..

Membangun rumah tangga itu memang sangat butuh perjuangan, pengertian dan toleransi yang cukup tinggi. Tidak ada manusia yang sempurna. Kita sama-sama saling mengisi kelebihan dan kekurangan, mau (dan harus) mengerti sifat pasangannya. Apa yang kita pikirkan dan kita mau, belum tentu akan terjadi sesuai dengan yang diinginkan, dan belum tentu disambut baik oleh pasangan. Ada kalanya kita yang ingin dimengerti dan dimanja, begitu pula sebalinya.

Semakin ingin kita mencari kesempurnaan dari pasangan, semakin jauh pula kebahagiaan itu datang ke kita. Bukan berarti kekurangan yang ada di pasangan kita biarkan begitu saja. Selama kekurangannya itu tidak mengganggu kehidupan kita, ya biarkanlah.. Tapi kalau kekurangannya itu menjadikan hidup kita menjadi sangat tidak nyaman, lebih baik dibicarakan dengan pasangan secara baik-baik agar perlahan-perlahan mereka bisa merubah sifatnya menjadi lebih baik.

Namun jika kita ingin mengingatkan pasangan mengenai kekurangannya, kita juga harus berkaca pada diri kita sendiri, sudah lebih baik kah sifat yang kita miliki? sudah kah kita memberikan sesuai yang pasangan inginkan? dengan demikian, kita tidak dianggap egois oleh pasangan 🙂

Intinya, jika ingin membina kehidupan rumah tangga, kita sudah harus siap menerima segala sesuatu yang ada di diri pasangan, sudah harus siap dengan segala sesuatu yang akan terjadi di kemudian hari. Kurangi berpikiran jelek atau suudzon terhadap pasangan. Yakinlah kalau pasangan cuma cintanya sama kita aja dan akan memberikan yang terbaik untuk kita 😛 Tidak ada yang tidak mudah di dunia ini, namun jika kita yakin bisa melaluinya dengan baik, insya Allah akan berjalan dengan lancar dan barokah. Aamiin

 

With love, Mrs. Hafid

(Cerita pendek ini diketik di kala senggang dan dalam kondisi setengah ngantuk. Jadi mohon maaf jika ada yang ga nyambung 😛 )

 

4

Status Change! Yeay!

huaahh, udh lama banget gak nulis.. ternyata cukup membuat kangen! 😀 padahal, so many stories yang terjadi dan ingin di share..tapi waktu yang tidak mengizinkan *ngeles* 😛

so here it’s me.. di tahun baru, dengan status baru 😛

tepat di tanggal 5 Januari 2013, status gue berubah menjadi “Mrs. Hafid Dwihako”

Sah! Sah! Sah! :D

Sah! Sah! Sah! 😀

hehehehe.. siapakah dia? panggil saja namanya mas Hafid, sesuai panggilan gue ke dia.. kenalnya udah lama, ± 10 tahun yang lalu..awalnya cuma temenan biasa, dia naksir siapa, gue naksir siapa..bahkan sempet kejadian dia “berteman” dengan siapa, dan gue “berteman” dengan siapa..

teruuus..di sekitaran tahun 2006-2007, dia menghilang entah kemana, kita lose contact.. and then, ketemu lagi di tahun 2011 karena dia tiba-tiba sms dan ngajakin buka puasa bersama! wiih.. long time no see him, sempet takjub melihat perubahannya..semakin dewasa! *mata lope-lope* hahahaha.. tapi setelah hari dimana kita buka puasa bareng itu, kita malah gak contact2an lagi.. gue pun sempet memutuskan untuk “berteman” dengan orang lain selama 6 bulanan..

di pertengahan bulan puasa tahun 2012, ni orang tiba-tiba nongol lagi..emang sih, awalnya dia di sms sama nyokap gue untuk ngajak buka puasa dirumah.. dia bersedia, dateng kerumah dengan bawa bebek kaleyo yang yummy! sebenernya di hari itu, gue rada telat pulang dari kantor karena kerjaan yang harus diselesaikan. gue pun akhirnya memutuskan pulang naik ojek dari mampang (dan gue baru tahu setelah nikah, kalau dia menganggap gue bela-belain naik ojek DEMI KETEMU DIA! padahal gak sama sekali! whahahahaha..)

Continue reading